Di era digital yang serba cepat ini, menjadi populer di dunia maya bukan lagi hal yang mustahil. Bahkan, dengan strategi yang tepat, siapa pun bisa mendadak viral dan menjadi pusat perhatian di internet. Salah satu cara yang paling sering digunakan adalah melalui gimmick. Namun hati-hati, Gimmick yang salah malahan bisa jadi bumerang dan membuat kontroversi viral. Tentunya kalian tidak mau bullyan dan hujatan warga netizen kan?
Pengertian Gimmick
Apa itu gimmick? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Gimmick atau gimik (gi.mik) bisa diartikan sebagai trik atau strategi tertentu yang digunakan untuk menarik perhatian banyak orang dalam waktu singkat. Secara sederhana, gimmick adalah cara yang digunakan seseorang atau sebuah brand untuk menarik perhatian publik.
Biasanya, ini dilakukan dengan membuat sesuatu yang tidak biasa, mengejutkan, atau bahkan memancing perdebatan. Di dunia maya, gimmick sering kali dirancang untuk menciptakan “buzz” atau kehebohan, yang akhirnya membuat nama seseorang atau sebuah brand menjadi trending topic hari ini.
Tapi, apakah semua gimmick itu asli? Atau hanya sekedar trik pemberitaan di media untuk menciptakan gosip dan isu miring?
Gimmick dan Berita Palsu: Kombinasi yang Ampuh?
Tidak dapat dipungkiri, gimmick sering kali dikaitkan dengan berita palsu. Ya, kalian tidak salah baca! Beberapa orang atau brand menggunakan berita palsu sebagai gimmick untuk menarik perhatian.
Mereka menciptakan situasi yang seolah-olah nyata, namun sebenarnya hanya tipuan untuk mengundang kehebohan. Misalnya, ada artis atau selebgram yang pura-pura membuat berita besar hanya untuk menarik perhatian, padahal tidak ada substansi nyata di balik pengumuman tersebut. Dan jika ada pun, besar kemungkinan hanya settingan dan narasi untuk membuat kehebohan dan mengarahkan persepsi publik.
Mengapa berita palsu begitu efektif sebagai gimmick? Karena di dunia maya, hal-hal yang kontroversial, negatif dan mengejutkan cenderung lebih cepat menyebar. Algoritma media sosial pun sering kali “jatuh cinta” pada konten-konten seperti ini, karena bisa menarik banyak klik dan interaksi.
Jadi, ketika berita palsu digunakan sebagai gimmick, tujuannya adalah untuk menciptakan percakapan yang panas dan membuat orang-orang terus membicarakannya.
Bagaimana Cara Kerjanya?
Gimmick bekerja dengan cara memanfaatkan emosi dan rasa penasaran. Ketika sebuah berita atau peristiwa muncul yang tampaknya mengejutkan atau tidak biasa, orang-orang akan secara alami tertarik untuk mengetahui lebih banyak. Mereka ingin tahu apakah berita itu benar, apa yang terjadi, dan apa dampaknya. Di sinilah gimmick berhasil. Dengan memancing rasa penasaran, gimmick berhasil membuat orang-orang berbicara, berdebat, dan bahkan menyebarkan informasi tersebut.
Contohnya, sebuah brand tiba-tiba mengumumkan sedang dalam tahap pengembangan produk revolusioner yang belum pernah ada sebelumnya. Mereka mungkin tidak memberikan banyak detail, hanya petunjuk-petunjuk samar yang membuat publik penasaran. Dalam hitungan jam, spekulasi pun menyebar, dan nama brand tersebut menjadi trending topic di media sosial.
Apakah produk itu benar-benar dirilis atau hanya gimmick belaka? Pertanyaan seperti ini yang akan membuat orang-orang penasaran dan terus mencari informasi seputar brand tersebut.
Gimmick paling sering digunakan di dunia politik dan di kalangan artis. Sadar tidak sadar, 90% berita yang beredar di media online saat ini adalah gimmick olahan dan roasting dari pihak tertentu yang ingin mencari popularitas.
Bahkan dengan bayaran tertentu, kita bisa menggunakan jasa dari pihak ketiga yang memiliki tim terstruktur untuk memainkan topik gimmick secara berkala lewat video, reel, story ataupun postingan di media sosial seperti Facebook, Instagram, TikTok, X dan lainnya.
Risiko dan Bumerang
Menggunakan gimmick memiliki risikonya sendiri. Ketika gimmick terlalu jauh dari kebenaran, atau ketika publik merasa mereka telah ditipu, reaksi balik bisa sangat keras.
Reputasi bisa hancur dalam sekejap, dan kepercayaan dari pengikut bisa hilang. Ingat kasus-kasus di mana artis atau brand dituduh menyebarkan berita palsu hanya untuk menarik perhatian? Reaksi publik bisa sangat negatif, dan alih-alih mendapatkan popularitas, yang ada malah hujatan dan kecaman terutama dari warga netizen dalam bentuk bullyan nonstop.
Jadi, seberapa ampuh gimmick dalam mendongkrak popularitas di dunia maya? Jawabannya tergantung. Pemakaian gimmick yang tepat bisa membuat pemberitaan viral dalam waktu singkat. Tapi jika tidak dikelola dengan baik, gimmick bisa menjadi bumerang yang merusak reputasi, menjadikan seseorang atau brand tertentu sebagai hujatan netizen dan meme di dunia maya.
Gimmick adalah pedang bermata dua, yang bisa mengangkat atau menjatuhkan kalian. Di dunia maya, popularitas bisa datang dan pergi dengan cepat. Tapi, dengan strategi gimmick yang tepat, siapa tahu, mungkin nama kalian yang akan menjadi topik pembicaraan selanjutnya!
Jadi, sebelum mencoba gimmick, pikirkan baik-baik, apakah sudah siap menghadapi konsekuensinya?